Ipasvinapoli – Mempersiapkan dana darurat sangat penting dalam sebuah rencana keuangan. Ini tidak hanya berlaku untuk keuangan pribadi dan keluarga, tetapi juga untuk bisnis. Atau sama saja, dana darurat dari perusahaan atau bisnis.
Memulai dan menjalankan bisnis tidak selalu berjalan sesuai rencana. Setiap wirausahawan ingin usahanya terus berkembang dan maju pesat. Tapi ekspektasinya berbeda.
Di tengah jalan, ada halangan atau rintangan, sehingga perlu dukungan atau suntikan dana untuk keluar dari masalah. Dalam situasi darurat dan darurat ini, dana darurat bisa menjadi penyelamat.
Bisnis dapat bangkit kembali dan berjalan dengan lancar, bahkan membantu bisnis di ambang kebangkrutan. Seperti dana darurat pribadi, dana darurat bisnis dirancang sebagai dana cadangan untuk mendanai keadaan darurat.
Perbedaannya terletak pada kebutuhan yang harus dibiayai oleh dana darurat. Misalnya, dana darurat pribadi digunakan saat Anda sakit, mengalami kecelakaan atau terkena PHK. Sementara itu, dana darurat bisnis digunakan dalam situasi kritis, seperti membayar gaji karyawan saat tidak ada pendapatan, melunasi utang saat jatuh tempo, menyelamatkan bisnis dari krisis atau menutupi biaya operasional selama pandemi Covid-19. yang lain.
1. Tentukan jumlah dana darurat yang ingin dikumpulkan
Jika kebutuhan dana darurat pribadi minimal tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan, maka dana cadangan usaha yang harus disiapkan usaha minimal enam bulan dari anggaran operasional setiap bulannya. Misalnya, biaya operasional bulanan biasanya Rs 30 crore, jadi dana darurat minimum untuk bisnis adalah sekitar Rs 180 crore.
Besarnya tergantung pada pentingnya kegiatan perusahaan. Jika bisnis Anda termasuk dalam kategori bisnis besar, tentunya nilai dana darurat akan semakin tinggi. Semakin banyak dana darurat yang Anda kumpulkan, semakin baik.
Tapi pastikan tidak mengganggu uang atau anggaran lainnya. Anda juga dapat mengalokasikan dana darurat dengan persentase tunai. Misalnya, satu hingga tiga persen dari uang tersebut disisihkan setiap bulan untuk dana darurat bisnis.
2. Disiplin menghemat uang
Kunci sukses penggalangan dana darurat bagi bisnis untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah disiplin. Sisihkan uang secara teratur di awal setiap bulan.
Hindari menunggu sisa uang untuk menganggarkan dana darurat. Penyediaan dana darurat bisnis di bidang keuangan sangat penting bagi pengusaha untuk mencegah masalah keuangan yang lebih serius muncul dalam bisnis.
3. Lakukan efisiensi bisnis
Pengelolaan pengeluaran usaha yang efektif dapat dilakukan dengan mengurangi dan menghilangkan kegiatan pengeluaran yang tidak terlalu mendesak atau masih dapat ditunda. Efisiensi dapat dilakukan antara lain dengan digitalisasi wilayah tertentu, pengurangan perjalanan dinas ke luar kota atau ke luar negeri, penghematan listrik dan air.
4. Pisahkan rekening dana darurat dan rekening transaksional
Untuk mencegah penyalahgunaan dana darurat bisnis, sebaiknya pisahkan rekening dana cadangan dari rekening transaksi bisnis Anda. Jadi jangan bingung dengan kemungkinan penarikan darurat.
Saat ini, bank konvensional dan bank digital menawarkan fitur atau produk tabungan yang ditargetkan. Sehingga dana darurat lebih terkontrol.
5. Gunakan dana darurat sesuai prioritas yang telah dibuat
Saat menggunakan dana darurat, Anda harus konsisten menggunakannya saat kondisi bisnis sedang mendesak. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan dana darurat, seperti memperbaiki mesin produksi atau peralatan bisnis, terlibat dalam krisis keuangan, terjerat kasus hukum, memanfaatkan peluang baru yang menjanjikan atau sebagai modal risiko ketika uang hilang.
Jika tidak ada kebutuhan yang mendesak, seperti prioritas yang telah ditetapkan, jangan sesekali menggunakan dana darurat. Hal ini dilakukan agar dana darurat tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak terduga di kemudian hari.
Baca juga: