5 Kesalahan yang Bikin Kamu Terjerat Utang Paylater

5 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Mengajukan Kredivo PayLater UPDATE  2024

Salah satu fenomena saat ini adalah beli sekarang bayar nanti atau disebut juga dengan paylater. Fenomena penggunaan paylater ini bukan hanya di Indonesia saja tapi juga di beberapa negara lainnya. Hal ini didorong oleh pengajuan paylater yang lebih mudah dibandingkan mengajukan kartu kredit. 

Hal yang membuat ketergantungan pada paylater adalah integrasinya dengan ecommerce ataupun marketplace di Indonesia. Belum lagi dengan beberapa kesalahan keputusan dalam finansial sehingga banyak yang terjerat pada utang paylater.

Agar tidak mengulangi hal yang serupa dan terhindar dari kesalahan dalam memutuskan soal finansial, berikut ini beberapa yang perlu diketahui saat berkomitmen untuk mengambil kredit online cicilan bulanan.

Tidak Membaca Syarat dan Ketentuan dengan Detail

Kesalahan pertama dan paling sering banyak dilakukan warga Indonesia adalah tidak membaca secara rinci syarat dan ketentuan paylater yang diajukannya. Syarat dan ketentuan ini padahal penting sebagai kontrak antara debitur dengan kreditur. Apalagi soal uang yang sangat menentukan masa depan.

Beberapa hal yang perlu dibaca adalah hal-hal yang paling dasar sampai dengan yang paling penting ketika kamu mengalami gagal bayar. Hal inilah yang diatur dalam syarat ketentuan sehingga ada win-win solution yang diberikan. 

Inilah perlunya memilih paylater yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Karena, syarat dan ketentuannya pasti harus mengikuti aturan dari OJK.

Misalnya aplikasi paylater saat ini tidak boleh lagi mengakses phonebook pengguna, sehingga tidak ada lagi penagihan pada orang-orang terdekat jika terjadi gagal bayar. 

Membeli Barang yang Tidak Mampu Dibeli

Hal ini berkaitan dengan kebiasaan membeli hal yang bersifat konsumtif. Misalnya kamu membeli sebuat Macbook tapi ternyata hanya digunakan untuk kebutuhan yang sederhana seperti membuat laporan pekerjaan menggunakan word atau excel serta untuk browsing dan nonton saja. 

Idealnya, Macbook lebih cocok untuk developer atau desainer yang memang benar-benar memerlukan Macbook sebagai perangkat kerja untuk menunjang kebutuhan yang sifatnya lebih produktif.

Sehingga pembelian Macbook dengan menggunakan kredit online cicilan bulanan lebih terasa manfaatnya dibandingkan hanya untuk akses media sosial semata.  

Tidak Punya Dana Darurat

Saat sudah berkomitmen mengajukan cicilan, pastikan dulu bahwa kamu punya dana darurat. Sehingga saat telat menerima gaji atau kehilangan pekerjaan, kamu tetap bisa membiayai hidup bulanan kamu dari dana darurat. Tidak lagi mengandalkan pinjaman sehingga akan sangat memberatkan jika ditambah dengan cicilan yang ada. 

Beberapa financial coach memberikan angka ideal dana darurat adalah 3x dari kebutuhan pokok bulanan. Masing-masing orang pun pasti punya angka kebutuhan pokok yang berbeda-beda.

Anggap saja jika gaji kamu sebulan Rp10 juta, setengahnya untuk kebutuhan pokok, artinya jumlah ideal dana darurat yang sudah terkumpul sekitar Rp15 jutaan. Sehingga dana darurat inilah yang bisa menolong kamu dalam kondisi yang tidak diharapkan. 

Terlalu Banyak Ambil Pinjaman

Selain itu, tidak mempertimbangkan jumlah cicilan. Padahal para ahli keuangan sudah sering mengingatkan bahwa rasio utang dari pendapatan perbulan yang dimiliki maksimal hanya 30% saja.

Artinya jika gaji kamu Rp10 juta per bulan, kira-kira cicilannya tidak boleh lebih dari Rp3,3 jutaan untuk cicilan MacBook yang kamu beli secara kredit. 

Nah, jika kamu ingin cari kredit yang memberikan pinjaman dengan limit yang besar serta bunga rendah, sudah cocok jika pilih Kredivo.

Terdaftar di OJK, berikan limit hingga Rp50 juta, cicilan maksimal 12 bulan serta bunga paling rendah diantara perusahaan sejenis hanya 2.6% saja per bulan. Cocok jika digunakan untuk cicilan yang bersifat produktif karena tidak memberatkan. 

 

Tidak Memiliki Rencana Finansial

Kesalahan terbesar dalam hidup adalah tidak memiliki rencana finansial yang jelas. Buatlah rencana finansial jangka pendek, menengah, serta jangka panjang. Sehingga arah hidup menjadi lebih jelas dan tidak menghambur-hamburkan uang demi kesenangan sesaat saja.