Cara Investasi Di Saham Amerika Agar Untung

Cara Investasi Di Saham Amerika Agar Untung

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren peningkatan. Investor saham juga terus mengalami peningkatan.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, investasi tidak mengenal batas. Inovasi di dunia keuangan kini memungkinkan investor ritel dari mana saja untuk berinvestasi di saham asing.

Hal yang sama juga terjadi pada investor ritel di Indonesia yang juga semakin mudah berinvestasi dalam mata uang seperti Amerika Serikat.

Data Bank Dunia menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar AS pada 2018 adalah $33,07 triliun, sedangkan kapitalisasi pasar Indonesia adalah $486,76 miliar. Sejauh ini, Amerika Serikat memiliki pasar saham terbesar di dunia.

1. Ketahui indeks yang menjadi indikator pasar saham AS

Pada tahun 2019, terdapat 13 bursa saham di Amerika Serikat dan yang terbesar adalah NYSE (New York Stock Exchange), diikuti oleh NASDAQ. NASDAQ, yang mayoritas komposisi indeksnya terdiri dari perusahaan teknologi, juga merupakan pasar saham terbesar kedua di dunia.

Di pasar saham AS, terdapat tiga indeks yang menjadi indikator utama pergerakan pasar, yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA), indeks Nasdaq, dan indeks Standard & Poor’s 500.

Indeks saham ini mencerminkan pergerakan harga saham di pasar saham. Salah satu indeks yang paling banyak ditonton oleh investor, pengelola dana, dan analis adalah Dow Jones Industrial Average. Indeks Dow Jones selalu menjadi tolok ukur bagi para investor dan pemerhati pasar saham. Tidak hanya mereka yang berdagang di Wall Street, tetapi juga di bursa mana pun di dunia. Indeks Dow Jones adalah indeks tertua dan paling terkenal.

Indeks lain yang juga menjadi tolok ukur adalah S&P 500. Saham-saham yang termasuk dalam indeks S&P dihitung oleh Komite Indeks S&P, yang terdiri dari para analis dan ekonom S&P. Beberapa perusahaan yang termasuk dalam indeks ini adalah Apple, Facebook, Amazon, dan Google.

Indeks S&P 500 lebih disukai sebagai ukuran saham di Amerika Serikat karena memiliki lebih banyak anggota daripada Indeks Dow Jones yang hanya memiliki 30 saham.

Indeks lain yang diperhatikan investor adalah indeks Nasdaq. Indeks Nasdaq merupakan indeks di bursa efek terbesar kedua setelah New York Stock Exchange, yaitu Nasdaq Exchange. Bagian terbesar dari indeks Nasdaq adalah sektor teknologi.

Baca juga: Nanovest Aplikasi Saham Amerika dan Kripto Terpercaya

2. Mulailah dengan memahami apa yang Anda investasikan dan tetapkan tujuan yang ingin Anda capai

Memahami apa yang akan Anda investasikan tentu penting. Terutama bagi pemula yang belum memiliki pengalaman investasi.

Untuk ini, baca banyak referensi. Baik dari buku, majalah atau sumber manapun. Apalagi di zaman kita yang semakin canggih ini, informasi sudah tersedia secara gratis dan cepat.

Dengan demikian, nantinya kita akan lebih mudah memilih jenis investasi, pentingnya berinvestasi dan lebih mengenal produk investasi.

Selanjutnya, tetapkan tujuan yang ingin Anda capai, terutama saat Anda akan mulai berinvestasi. Maksud pencapaian tujuan disini adalah kita perlu mengetahui berapa keuntungan yang ingin kita peroleh pada saat pengembalian agar investasi lebih mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan di awal saat memutuskan untuk berinvestasi.

3. Temukan keuntungan berinvestasi

Hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah mengenali keuntungan apa saja yang bisa didapatkan dengan berinvestasi, khususnya saham. Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari berinvestasi, yaitu capital gain dan pembagian dividen.

Capital gain sendiri merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham. Capital gain bisa didapatkan dari investasi atau transaksi jangka panjang.

Sedangkan pembagian dividen bisa didapatkan dari perusahaan tempat kita berinvestasi. Dividen adalah keuntungan yang dibagikan kepada investor di saham perusahaan. Pembagiannya didasarkan pada porsi nilai masing-masing saham.

Laba biasanya didistribusikan sebagai laba bersih. Namun, dividen ini tentunya tidak akan dibagikan jika kondisi perusahaan merugi atau perusahaan ingin mengembangkan usahanya lebih jauh. Namun, juga tidak menjamin bahwa perusahaan akan membagikan dividen ketika memperoleh laba.

Baca juga: Tips Investasi Kripto

4. Siapkan modal investasi

Hal terakhir yang harus dipahami adalah persiapan modal untuk berinvestasi. Adalah wajib untuk mengetahui berapa banyak modal yang harus Anda investasikan. Setelah semua detail investasi diketahui, mulailah menyiapkan modal.

Jadi berapa banyak modal investasi ekuitas yang Anda butuhkan? Itu tergantung pada investasi yang Anda pilih. Misalnya, investasi dilakukan dengan minimal nominal saham yang biasanya dimulai dengan nominal Rp 100.000. Namun, masih ada sekuritas yang menetapkan batas modal awal di atas Rp1 juta.